Dikutip dari perkataan ibu Ainun Habibie:

"Mengapa saya tdk bekerja? Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu.
Namun saya pikir: buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yg barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri?
Apa artinya tambahan uang dan k
epuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri? Anak saya akan tidak memiliki ibu. Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu". #Ibu Hasri Ainun Habibie (alm.)#

Mudah2an itu bisa jadi semangat dan jawaban utk ibu-ibu yang berijazah yang berkorban demi keluarga & anak2nya..
Belajar dari kesuksesan orang2 hebat, selalu ada pengorbanan dari orang2 yang berada dibelakangnya yang mungkin namanya tidak pernah tertulis dalam sejarah. (Dibelakang suami/anak yang sukses ada seorang istri/ibu yang hebat)."
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Comments